Senin, 22 November 2010

Daftar Nama Pemain Legenda Manchester United Sepanjang Masa

Alex Stepney: Alex Stepney mencatatkan namanya dalam sejarah Manchester United setelah berjasa membawa United menjadi juara Liga Champions untuk pertama kalinya tahun 1968 di Wembley.


Tony Dunner: Tony Dunne adalah pahlawan United yang sering dilupakan. Ia adalah bagian penting dari tim hebat Sir Matt Busby tahun 60-an, dan salah satu full-back terbaik yang pernah dimiliki Manchester United. Dunne dibeli oleh Matt Busby tahun 1960 dari Shelbourne sebagai cadangan untuk Noel Cantwell dan Shay Brennan. Kesempatannya datang ketika ditugaskan menggantikan Brennan pada pertandingan final Piala FA 1963 melawan Leicester City. Ia tampil meyakinkan, United menang, dan Dunne mendapat tempat utama di starting lineup United sejak saat itu; ia hanya tidak diturunkan 6 kali sepanjang 4 musim berikutnya.

Denis Irwin: Denis Irwin memulai karirnya sebagai trainee di klub Leeds United. Ia dibeli United tahun 1990 dari Oldham City senilai £625.000 setelah tampil mengesankan melawan United di pertandingan semifinal Piala FA musim sebelumnya. Pada musim pertamanya ia membantu United memenangkan Piala Winners 1991 di Rotterdam, Belanda.

Joe Spence: Joe Spence Adalah Striker kelahiran Throckley, Northumberland. Ia memulai karir sebagai pemain yunior di Blucher Juniors dan Throckley Celtic, dimana ia membuat rekor fantastis mencetak 42 dari keseluruhan 49 gol yang dicetak timnya selama 1 musim. Menginjak usia 13 tahun ia bekerja sebagai pekerja tambang. Pada usia 17 tahun ia sudah harus turun dalam Perang Dunia I, ditempatkan sebagai operator senapan mesin.

Arthur Albiston: Arthur Albiston mulai bergabung dengan United Juli 1972 sebagai trainee. Ia menandatangani kontrak profesionalnya yang pertama 2 tahun kemudian, melakukan debutnya di Old Trafford 9 Oktober 1974 pada pertandingan Piala Liga melawan Manchester City. Ia melakukan debutnya di Liga Inggris 6 hari berikutnya, tapi Albiston harus menunggu sampai musim 1976/77 untuk mendapat tempat secara reguler di tim inti.

Roy Keane: Roy Keane adalah salah satu dari sedikit pemain yang benar2 berhasil mewujudkan semangat membara yang dilambangkan Manchester United, di dalam dan di luar lapangan. Sir Alex Ferguson menyebutnya sebagai pemain terbaik yang pernah bekerja dengannya. Ia adalah tipe pemain tengah yang lengkap, pemimpin ideal United, dengan kualitas passing, tackling, kreativitas, posisional, dan stamina yang tak ada habisnya. Pemandangan Roy Keane memimpin dan menjaga seluruh jengkal wilayah United identik dengan Manchester United era 90-an. Ia juga tidak pernah ragu untuk mengungkapkan pendapatnya, terutama bila rekan2nya tidak menunjukkan performa setinggi yang diharapkannya. Ia memimpin United memenangkan 7 kejuaraan Liga Inggris, 1 Piala Champions, 1 Piala Inter-Continental, 1 Piala Super Eropa, 4 Piala FA, dan 4 Community Shield.

Brian McClair: Brian McClair mencatatkan dirinya dalam sejarah Manchester United ketika menjadi orang pertama sejak George Best yang berhasil mencetak 20 gol dalam 1 musim. Tidak heran United selalu gagal memenangkan gelar apapun selama 20 tahun sebelum McClair datang.

George Best: George Best akan selalu dikenang fans United sebagai salah satu pemain terhebat yang pernah bermain di Old Trafford. Ini dibuktikan dengan applause luar biasa yang diberikan pada pertandingan memperingati kematiannya tahun 2005 melawan West Ham United. Dia pasti bangga akan permainan anak2 United saat itu, terlebih karena gol kemenangan United dicetak oleh rekan senegaranya, John O’Shea.

Mark Hughes: Mark Hughes, lahir di Wrexham 1 November 1963, pertama kali bergabung dengan Manchester United Maret 1978 pada usia 14 tahun. Pada saat itu ia bermain sebagai gelandang. Adalah jasa pelatih akademi Syd Owen yang melihat potensi Mark sebagai penyerang dan memindahkannya ke posisi tersebut sehingga menjadi salah satu pencetak gol terhebat sepanjang sejarah United.

Bryan Robson: Bryan Robson Adalah salah satu pemain terhebat di lapangan tengah united. Ia mampu menyesuaikan diri dengan cepat, menggantikan mentornya Ray Wilkins sebagai kapten United. Selain itu Robson adalah seorang motivator handal, memiliki stamina -yang sepertinya- tidak terbatas, kreativitas tinggi, tackling sempurna, kecepatan, tembakan keras, dan bagus di udara. Pada masa jayanya ia adalah pemain paling lengkap yang dimiliki United.

Martin Buchan: Martin Buchan mengawali karirnya sebagai pemain profesional di klub Aberdeen bulan Agustus 1966. Pada usia 20 tahun ia telah ditunjuk menjadi kapten “The Dons dan memimpin mereka menjuarai Scottish Cup 1970, menjadi pemain termuda yang pernah melakukan hal itu. Prestasinya menarik perhatian banyak klub2 di daratan Inggris, namun ia memilih bergabung dengan Manchester United tanggal 29 Februari 1972 dengan transfer senilai £125.000 setelah menolak tawaran Liverpool dan Leeds United.

Jack Silcock: Jack Silcock adalah salah satu pemain United paling loyal dan dapat diandalkan selama 15 tahun antara Perang Dunia I dan II. Pada masa itu jarang orang yang berprofesi sebagai pemain bola profesional, demikian pula Jack yang pertama kali bekerja sebagai pekerja tambang di Aspull Colliery. Bakat full back kelahiran Wigan ini pertama kali dilihat oleh kesebelasan lokal Aspull Juniors, namun ia mengawali karirnya sebagai pesepakbola profesionalnya di klub Atherton. Tahun 1916 aksi Jack mendapat perhatian dari manajer United saat itu John Robson. Jack bergabung dengan United sebagai pemain amatir pada usia 18 tahun, menjadi pemain profesional tahun berikutnya.

Gary Palliester: Gary Pallister merupakan bek tengah yang mempunyai Kecepatan, skill tinggi, dan kemampuan menangani bola2 atas. meskipun skarang ia menjadi komentator pertandingan bola, ia akan selalu dikenang sebagai bek tengah hebat, fans United tidak akan pernah melupakan 2 gol sundulan kepalanya ke gawang Liverpool di Anfield yang menentukan gelar juara Liga Inggris 1997 jatuh ke tangan United.

Jack Rowley : Jack Rowley adalah bagian dari tim hebat pertama yang dibentuk Sir Matt Busby. Ia dijuluki “The Gunner” karena memiliki tendangan kaki kiri mematikan. Bersama saudara kandungnya Arthur Rowley, ia adalah striker paling ditakuti di dataran Inggris saat itu, mempunyai kualitas sama baiknya di darat maupun di udara.

Ryan Giggs: Ryan Giggs (lahir dengan nama Ryan Joseph Giggs - lahir di Cardiff, Wales, Inggris, 29 Desember 1973; umur 36 tahun) adalah seorang pemain sepak bola Wales. Ia merupakan salah satu pemain sayap terbaik sepanjang sejarah dan juga dikenal karena loyalitas di Manchester United.

Sir Bobby Charlton: Sir Bobby Charlton Merupakan keponakan dari penyerang legendaris Newcastle United Jackie Milburn. Ia bergabung dengan Manchester United. Ia menandatangani kontrak profesionalnya yang pertama dengan United pada Oktober 1954 dalam usia 17 tahun. Sejak bermain di tim junior MU ia telah menunjukkan keistimewaannya dengan memenangkan FA Youth Cup 3 kali berturut2 tahun 1954, 1955, dan 1956.

Bill Foulkes: Bill Foulkes Adalah Seorang stopper tradisional yang amat menyukai pertarungan dengan penyerang lawan, Bill Foulkes hanya tertinggal dari Ryan Giggs dan Sir Bobby Charlton sebagai pemegang rekor penampilan terbanyak bagi Manchester United. Selama 18 tahun karirnya bersama Setan Merah ia menjadi tonggak pertahanan tangguh United, sedemikian pentingnya sehingga selama hampir 2 dekade Sir Matt Busby amat jarang menaruhnya di bangku cadangan.

Paul Scholes: Paul Scholes Adalah geladang yang pendiam. Ia berada di posisi ke-4 dalam rekor penampilan terbanyak dan di posisi ke-12 untuk pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah United. Rekor itu masih sangat mungkin diperbaikinya karena ia masih bermain sampai sekarang. Apapun yang terjadi, tidak ada satu orang pun yang bisa menyangkal Paul Scholes adalah salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki Manchester United.
Sammy McIlroy:

Sammy McIlroy Adalah winger asal irlandia utara. Ia pertama kali bergabung dengan United sebagai pemain amatir pada 1 Agustus 1969. Ia menandatangani kontrak profesionalnya yang pertama dengan United tahun 1971. Debut Sammy adalah salah satu debut paling berkesan dalam sejarah Manchester United, sering dianggap sebanding dengan debut pemain legendaris Ryan Giggs dan yang terakhir, Cristiano Ronaldo. Padahal tantangan yang dihadapinya cukup berat. Pada pertandingan pertamanya di tim senior ia harus tampil melawan musuh bebuyutan United, Manchester City, dalam partai derby di Maine Road. Pada pertandingan itu Sammy yang baru berusia 17 tahun langsung membuat penggemar MU jatuh cinta setelah membantu United menang dengan mencetak 1 gol dan 2 assist.
Meski melakukan debut yang luar biasa, Sammy tidak langsung mendapat tempat regular di tim inti United. Ia lebih sering duduk di bangku cadangan pada 2 tahun pertamanya di tim senior.


Steve Burce:

Steve Burce adalah lulusan “Wallsend Boys Club”, akademi terkenal di Inggris yang telah menghasilkan pemain2 hebat seperti Alan Shearer, Peter Beardsley, juga pemain MU Michael Carrick. Meskipun demikian, ironisnya, pada umur 16 tahun Brucey ditolak oleh Newcastle United, Sunderland, Bolton Wanderers, Sheffield Wednesday, dan Southport karena dianggap mempunyai tubuh terlalu kecil. Akhirnya ia bergabung dengan klub kecil Gillingham sebelum dibeli seharga £135.000 oleh Norwich City tahun 1984. Bersama Norwich Brucey menjuarai Piala Liga 1985 dan juara Liga Divisi II 1986. Brucey juga penendang penalti yang handal untuk MU. Ia bahkan pernah menjadi top skorer klub di musim 1990-1991, mencetak 19 gol di semua kompetisi. Jumlah gol yang luar biasa untuk pemain belakang.


Denis Law:

Denis Law dalah seorang pencetak gol handal. Ia memiliki kecepatan, teknik, semangat, dan kecintaan tulus pada dunia yang digelutinya sehingga dianggap sebagai pahlawan United pada masanya.


Lou Macari:

Lou Macari pertama kali menarik perhatian klub2 Inggris saat bermain di Glasgow Celtic. Selama 10 tahun karirnya di sana ia memenangkan 2 Scottish Leage dan 2 Scottish Cup.
Lou hampir saja menjadi pemain Liverpool. Dalam usahanya mendekati Lou, manajer legendaris Liverpool Bill Shankly mengundang striker Skotlandia ini ke pertandingan Piala FA Liverpool vs Burnley di Anfield. Kebetulan sekali asisten manajer United saat itu, Pat Crerand, duduk di dekat mereka. Tahu bahwa Liverpool sedang mendekati Lou, Pat langsung membujuknya untuk bergabung dengan United saja. Lima hari kemudian, tepatnya tanggal 20 Januari 1973, Lou resmi bergabung dengan Manchester United dengan nilai transfer £200.000. Karena satu dan lain hal Bill Shankly kemudian mengumumkan kepada media bahwa ia hanya berencana untuk menjadikan Lou pemain cadangan di Liverpool.


Nobby Stiles:

Nobby Stiles, putra asli Manchester kelahiran Collyhurst 18 May 1942 ini memulai debutnya pada Oktober 1960 melawan Bolton Wanderers. Meski baru barusia 18 tahun, penampilannya membuat Matt Busby sangat terkesan hingga menurunkannya dalam 31 pertandingan di musim itu.
Pada awal2 karirnya, setiap sebelum bertanding Matt Busby selalu memberikan sebuah instruksi sederhana kepadanya, “Norrie, pastikan lawan2mu tahu kalau kau ada di sana dalam 5 menit pertama”. Nasihat itu benar2 dijalankannya sehingga Nobby terkenal sebagai pemain tanpa kompromi dengan tackling keras yang mampu mendobrak permainan lawan, namun juga dilengkapi dengan passing dan kreativitas yang memadai sehingga kerap memberikan umpan2 matang untuk lini depan United yang ditempati “Holy Trinity” Bobby Charlton, Denis Law, dan George Best. Ia turut membantu United menjadi juara Liga Inggris tahun 1965 dan 1967.


Steve Coppell:

Steve Coppell adalah salah satu pemain MU paling menonjol di masa akhir 70-an dan awal 80-an. Pemain sayap kanan ini memegang rekor (di MU) bermain pada 206 pertandingan berturut2, rekor yang belum terpecahkan sampai sekarang dan mungkin akan sulit dipecahkan oleh pemain manapun karena di masa sekarang hampir semua tim menerapkan sistem rotasi pemain.


David Robert:

David Robert Joseph Beckham (lahir di Leytonstone, London, 2 Mei 1975; umur 35 tahun) adalah seorang pesepak bola Inggris yang sejak 1 Juli 2007 memperkuat LA Galaxy di Major League Soccer di Amerika Serikat. Sebelumnya ia pernah bermain di Manchester United dan Real Madrid. Ia memulai karier sepak bolanya di akademi sepak bola milik Manchester United. Beckham mahir dalam umpan silang dan tendangan bebas melengkung, kemampuan yang mirip dengan rekan setimnya di AC Milan, Andrea Pirlo yang juga mahir tendangan bebas. Istrinya adalah Victoria Beckham, mantan personil grup musik Spice Girls.


Allenby Chilton:

Allenby Chilton adalah salah satu pemain yang berjasa membawa Manchester United menjuarai Piala FA 1948, Liga Inggris 1951/52, dan sempat memegang rekor sebagai penampil terbanyak (secara berturut2) di klub. Sebagai seorang yang hampir saja memilih karir sebagai petinju dibanding pesepakbola profesional dan kehilangan tahun2 masa keemasannya akibat Perang Dunia II, prestasi Chilton cukup mengagumkan.


Ole Gunner Solksjaer:

Ole Gunnar Solksjaer (lahir di Norwegia, 26 Februari 1973; umur 37 tahun) adalah seorang pemain sepak bola Norwegia. Ole merupakan penyerang asal klub molde Fk merupakan salah satu pemain yang penting di Man United. Walaupun duduk di bangku cadangan, tapi jika diturunkan pasti akan jadi penentu. julukannya adalah Super Sub


Seamus 'Shay' Brennan:

Seamus “Shay” Brennan adalah salah satu anggota tim yang memenangkan Piala Champions pertama bagi Manchester United tahun 1968. Shay, putra asli Manchester, adalah produk akademi sepakbola MU. Ia memulai karir sebagai penyerang, turut membantu tim yunior MU memenangkan FA Youth Cup 1955. Debutnya di tim senior dimulai pasca tragedi Munich dimana ia bermain di posisi kiri-luar.


Stan Pearson:

Stan Pearson adalah orang Manchester asli, lahir di Salford, Manchester, 11 Januari 1919. Bakatnya pertama kali ditemukan oleh pencari bakat legendaris MU Louis Rocca. Stan mulai bergabung dengan MU sebagai pemain amatir pada tanggal 1 Desember 1935. Stan menandatangani kontrak profesionalnya yang pertama dengan MU pada Mei 1937. Ia hanya membutuhkan waktu 6 bulan untuk masuk ke tim utama, namun perjalanan karirnya harus terganggu akibat pecahnya Perang Dunia II. Selama 6 tahun liga sepakbola di Inggris ditiadakan, sementara ia sendiri harus menjalani wajib militer.
Johny Carey:

Bakat Johnny Carey pertama kali ditemukan oleh pencari bakat Billy Behan ketika bermain untuk klub kecil St. James’ Gate, dan akhirnya dibeli United seharga £250. Ia adalah pemain di posisi kiri-dalam, bersaing dengan Stan Pearson yang bermain di posisi yang sama. Ia melakukan debutnya pada usia 17 tahun pada pertandingan melawan Southampton di Old Trafford.


Billy Meredith:

Billy Meredith lahir di Chirk, Wales, tahun 1874. Ia memulai karir di Manchester City tahun 1894, membawa mereka menjuarai Divisi II Liga Inggris tahun 1899 dan 1903, dan Piala FA 1904. Tapi tahun 1905 ia terlibat dalam kontroversi setelah dituduh menyuap pemain Aston Villa Aleo Leake sebesar £10 untuk menyerah dalam pertandingan - ia mengaku tidak bersalah dalam kasus itu.


David Sadler:

Ia mungkin tidak seterkenal Best atau Charlton, tapi fans Setan Merah pada masanya tidak akan melupakan jasa David Sadler membuat assist kepada Charlton sehingga berhasil mencetak gol pertama United di final Liga Champions 1968. Pada saat itu ia baru berusia 22 tahun.


George Wall:

Ryan Giggs boleh menjadi sayap kiri andalan Manchester United selama lebih dari 10 tahun, tapi 100 tahun yang lalu itu wilayah itu adalah milik George Wall. Ia adalah bagian dari tim sukses United yang pertama, mempersembahkan 4 gelar untuk United sebelum Perang Dunia I mengganggu karirnya.



Charles 'Charlie Roberts:

Charles “Charlie” Roberts adalah salah satu kapten paling berpengaruh sepanjang sejarah Manchester United, setingkat dengan Johnny Carey, Bryan Robson, Eric Cantona, dan Roy Keane. Ia adalah salah satu bek tengah terbaik pada masanya, membawa United menjuarai Liga Inggris 1908 -piala pertama yang pernah dimenangkan United- dan 1911, juga memenangkan Piala FA 1909.


Dennis Viollet:

Banyak penyerang hebat telah bermain untuk Manchester United, tapi tidak seorang pun mampu mengalahkan rekor 32 gol (di Liga Inggris) yang dicetak Dennis Viollet musim 1959/60, bahkan tidak Cristiano Ronaldo (31 gol Liga Inggris musim 2007/08) sekalipun.


Roger Byrne:

Roger Byrne akan selalu ada dalam daftar kapten2 terhebat Manchester United sejajar dengan Roy Keane, Bryan Robson, dan Johnny Carey. Roger adalah salah satu pemain belakang terbaik sepanjang sejarah United. Ia ditunjuk sebagai kapten sejak 1953 menggantikan Johnny Carey yang pensiun. Ia adalah figur ayah bagi “The Busby Babes”, selalu berani mengungkapkan pendapatnya termasuk kepada Sir Matt Busby!


Paul Ince:

Meskipun gelandang kontroversial ini sering dicerca karena memutuskan untuk bergabung dengan Liverpool hanya berselang 2 tahun sejak keluar dari Manchester United, peran Paul Ince selama mengabdi di Old Trafford tidaklah bisa dipandang sebelah mata. Selama 6 tahun karirnya bersama United ia mempersembahkan 2 juara Liga Inggris, 2 Piala FA, 1 Piala Liga, dan 1 Piala Winners.


Johnny Berry:

Johnny Berry adalah salah satu winger hebat yang pernah bermain untuk Manchester United, bisa disejajarkan dengan Billy Meredith, George Best, Gordon Hill, Ryan Giggs, dan yang terkini Cristiano Ronaldo.


Andy Cole:

Banyak fans MU kecewa ketika Sir Alex Ferguson lebih memilih membeli Andy Cole dibandingkan striker Nottingham Forest, Stan Collimore pada transfer window Januari 1995, tapi Cole segera menjawab semua keraguan atas dirinya dengan secara konsisten mencetak 1 gol setiap 2 pertandingan - statistik yang tidak pernah disaksikan publik Old Trafford sejak masa keemasan Denis Law.
Norman Whiteside:

Bakat Norman Whiteside pertama kali ditemukan di Belfast, Irlandia oleh Bob Bishop, pencari bakat yang juga menemukan pemain legendaris George Best. Ia menandatangani kontrak dengan United bulan September 1978, dan ikut berperan dalam kemenangan tim yunior United atas Watford di final FA Youth Cup bersama Mark Hughes.

David Herd:

Hanya sedikit penyerang Setan Merah (setelah Perang Dunia II) yang punya rasio mencetak gol lebih baik dari David Herd. Selama 7 tahun karirnya di Manchester United ia mencetak 145 gol dari 265 pertandingan; berarti rata2 ia mencetak 1,8 gol di setiap pertandingan.

Harry Gregg:

Harry Gregg adalah pahlawan Manchester United di dalam maupun di luar lapangan. Ia adalah salah satu dari sedikit orang yang selamat dari kecelakaan pesawat di Munich 6 Februari 1958. Hanya beberapa saat setelah kecelakaan, mendapati dirinya hanya cidera ringan Gregg berlari kembali ke puing2 reruntuhan pesawat; berhasil menyelamatkan bayi berumur 20 bulan, seorang wanita hamil, dan Sir Matt Busby!

Ruud Van Nistelrooy:

Ruud Van Nistelrooy adalah mesin gol yang sangat produktif dimanapun ia bermain. Ia pertama kali menarik perhatian klub2 besar termasuk Manchester United ketika mencetak 60 gol dalam 2 musim di Liga Belanda bersama PSV Eindhoven. Meskipun akhirnya setuju bergabung dengan United, Sir Alex Ferguson harus bersabar mendapatkannya. Sedemikian inginnya Sir Alex mendapatkan Ruud, ia terus melakukan kontak selama setahun ketika Ruud mengalami cidera dalam latihan dengan PSV. Ketika United menawar Ruud secara resmi bulan April 2000, ia malah gagal dalam tes fisik karena cidera yang dideritanya. Ruud akhirnya menandatangani kontraknya dengan United 23 April 2001 dengan transfer senilai £19 juta.

Paul McGrath:

Paul McGrath lahir di Ealing, London, namun sejak kecil tinggal di Irlandia. Ia pertama kali memulai karirnya sebagai pemain semi-profesional pada usia 20 tahun di klub kecil Dun Laoghaire. Bakatnya baru mulai diperhatikan klub2 daratan Inggris sejak ia bermain untuk St. Patrick’s Athletic di Dublin, Irlandia. Salah satu dari pencari bakat yang tertarik dengannya adalah mantan pencari bakat United Billy Behan yang kemudian menginformasikan temuannya kepada manajer United saat itu, Ron Atkinson. McGrath akhirnya resmi bergabung dengan United pada bulan April 1982 dengan transfer senilai £30.000, disebut2 sebagai salah satu pembelian terbaik yang pernah dilakukan Atkinson.

Tommy Talyor:

Tommy Taylor sering dianggap oleh orang2 yang pernah menyaksikannya sebagai penyerang terhebat yang pernah tampil untuk Manchester United dan Inggris. Statistik gol yang dibuatnya sangat menakjubkan. Dari 191 kali tampil untuk United Taylor berhasil mencetak 131 gol. Dari 19 kali tampil untuk tim nasional Inggris ia mencetak 16 gol. Itu berarti selama karirnya rata2 Taylor mencetak 2 gol setiap 3 pertandingan. Rekor luar biasa yang sampai saat ini belum terpecahkan oleh pemain manapun di dunia. Bahkan legenda Spanyol dan Real Madrid Alfredo Di Stefano pun menjulukinya “El Magnifico”.

Eric Cantona:

“Le Roi”, “Le Dieu”, “The King”, “The God”, “Sang Raja”, “Sang Dewa”. Apapun julukannya, penyerang kelahiran Perancis ini seolah ditakdirkan untuk bermain dan menjadi legenda Manchester United.
Pemain yang di Perancis dijuluki “Enfant Terrible” atau “Si Anak Nakal” ini sempat secara mengejutkan mengumumkan “pensiun” pada usia 25 tahun setelah sukses menjuarai Liga Perancis 1991 bersama Marseille. Hanya beberapa saat kemudian ia ditemukan tengah melakukan trial di Sheffield Wednesday oleh Howard Wilkinson yang kemudian membawanya ke Leeds United. Pada musim perdananya Cantona sukses membawa Leeds United menjuarai Liga Inggris 1991/92. Awal musim 1992/93 Cantona mencetak hat-trick pada pertandingan Community Shield melawan Liverpool. Sangat mengherankan 6 bulan kemudian bos2 Leeds menyetujui tawaran Alex Ferguson untuk membelinya, senilai “hanya” 1,2 juta Poundsterling!

Duncan Edwards:

Duncan Edwards meninggal dalam kecelakaan pesawat di Munich 6 Februari 1958 pada usia 21 tahun, menyebabkan pemain muda berbakat yang dijuluki “pemain paling lengkap di daratan Inggris - bahkan mungkin di dunia” oleh Sir Matt Busby ini tidak pernah punya kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya.

Joe Cassidy:

Seperti Eric Cantona pada musim 1992/93, kedatangan Joe Cassidy tahun 1983 adalah pembelian di tengah musim yang terbukti krusial. Perbedaannya, bila “King” Eric membantu Alex Ferguson menjuarai Liga Inggris, striker Skotlandia ini datang menyelamatkan United -yang pada saat itu masih memakai nama “Newton Heath”- dari jurang degradasi. Setelah tugasnya selesai, Cassidy kembali membela Celtic selama 2 tahun sebelum bergabung kembali dengan Newton Heath tahun 1895.

Sejarah Community Shield

Pada akhir pekan ini laga pembuka Liga Premier Inggris yaitu Community Shield, akan dihelat. Antara Manchester United vs Chelsea, Tapi siapa sangka pertandingan yang tampaknya cuma tirai pembuka Liga Inggris ini ternyata punya sejarah panjang.


Cikal bakal Community Shield bermula pada sebuah kompetisi bernama Sheriff of London Charity Shield. Turnamen yang ditujukan untuk amal ini pertama kali digelar pada 1898 dengan mempertemukan dua tim; tim terbaik dari liga profesional dan tim terbaik dari liga amatir.

Sheriff of London Charity Shield kemudian cuma bertahan sampai 1907--atau cuma sampai 10 edisi--akibat dominannya tim-tim dari liga profesional. Alasan lainnya, ada perpecahan antara FA dan klub amatir kala itu sehingga terbentuklah Amateur Football Alliance (AFA).

Setelah Sheriff of London Charity Shield bubar, barulah terbentuk Community Shield di tahun 1908. Tujuannya masih sama, yakni turnamen untuk amal.

Edisi pertama Community Shield mempertemukan Manchester United (juara dari Divisi Satu--divisi tertinggi kala itu) dan Queens Park Rangers (juara dari Southern League). Pertandingan berakhir imbang 1-1 sehingga harus diulang.

Pada partai ulangan MU sukses membekap QPR 4-0 dan menjadi tim yang pertama kali menjuarai Community Shield. Sebagai catatan, laga antara MU vs QPR menjadi satu-satunya laga Community Shield yang mengalami replay. Catatan lainnya, kedua laga itu dihelat di Stamford Bridge, bukan di Wembley.

Tahun 1930 ditetapkan bahwa Community Shield merupakan turnamen yang mempertemukan juara dari divisi tertinggi dengan juara Piala FA. Format tersbut kemudian bertahan sampai saat ini. Community Shield juga sempat mengenal istilah juara bersama. Dua tim terakhir yang mendapatkan titel bersama adalah Arsenal dan Tottenham Hotspur ada tahun 1991. Kala itu keduanya bermain imbang 0-0.

Baru setelah tahun 1991 tidak dikenal lagi istilah juara bersama. Penentuan siapa yang keluar sebagai pemenang, jika bermain imbang, dilakukan melalui adu penalti. Tiga musim terakhir, Community Shield selalu berakhir dengan adu penalti.

Cerita lainnya? Ternyata Wembley tak melulu menjadi venue dari Community Shield. Stadion kebanggaan masyarakat Inggris itu baru menjadi tuan rumah pada 1974--dan selalu menjadi tuan rumah hingga tahun 2000. Sebelum 1974, banyak stadion yang pernah menghelat Community Shield, di antaranya Stamford Bridge, Old Trafford, Highbury, White Hart Lane hingga Anfield.

Kala Wembley direnovasi tahun 2000 laga pun sempat dipindahkan ke Stadion Millennium, Cardiff. Baru pada 2007 silam, Community Shield "pulang" kembali ke stadion yang dulunya dikenal dengan dua menara kembar tersebut.

Manchester United F.C.

Manchester United F.C.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
 
Manchester United
Emblem Manchester United
Nama lengkap Manchester United
Julukan The Red Devils (Setan Merah)
Didirikan 1878, sebagai Newton Heath L&YR F.C.
Stadion Old Trafford, Manchester
(Kapasitas: 76.000)
Pemilik Flag of the United States.svg Malcolm Glazer
Ketua Flag of the United States.svg Joel Glazer
Flag of the United States.svg Avram Glazer
Manajer Flag of Scotland.svg Sir Alex Ferguson
Liga Liga Utama Inggris
2009-10 Premiership (2)

Seragam tim Seragam tim Seragam tim
Seragam tim
Seragam tim
Kostum kandang
Seragam tim Seragam tim Seragam tim
Seragam tim
Seragam tim
Kostum tandang
Seragam tim Seragam tim Seragam tim
Seragam tim
Seragam tim
Kostum ketiga
Manchester United F.C. (biasa disingkat Man Utd, Man United atau hanya MU ) adalah sebuah klub sepak bola papan atas di Inggris yang berbasis di Old Trafford, Manchester,
Dibentuk sebagai Newton Heath L&YR F.C. pada 1878 sebagai tim sepak bola depot Perusahaan Kereta Api Lancashire dan Yorkshire Railway di Newton Heath, namanya berganti menjadi Manchester United pada 1902.
Meski sejak dulu telah termasuk salah satu tim terkuat di Inggris, barulah sejak 1993 Manchester United meraih dominasi yang besar di kejuaraan domestik di bawah arahan Sir Alex Ferguson - dominasi dengan skala yang tidak terlihat sejak berakhirnya era Liverpool F.C. pada pertengahan 1970-an dan awal 1980-an. Sejak bergulirnya era Premiership di tahun 1992, Manchester United adalah tim yang paling sukses dengan sebelas kali merebut trofi juara.
Meskipun sukses di kompetisi domestik, kesuksesan tersebut masih sulit diulangi di kejuaraan Eropa; mereka hanya pernah meraih juara di Liga Champions tiga kali sepanjang sejarahnya (1968, 1999, 2008).
Sejak musim 86-87, mereka telah meraih 21 trofi besar - jumlah ini merupakan yang terbanyak di antara klub-klub Liga Utama Inggris. Mereka telah memenangi 18 trofi juara Liga Utama Inggris (termasuk saat masih disebut Divisi Satu). Pada tahun 1968, mereka menjadi tim Inggris pertama yang berhasil memenangi Liga Champions Eropa, setelah mengalahkan S.L. Benfica 4–1, dan mereka memenangi Liga Champions Eropa untuk kedua kalinya pada tahun 1999 dan sekali lagi pada tahun 2008 setelah mengalahkan Chelsea F.C. di final. Mereka juga memegang rekor memenangi Piala FA sebanyak 11 kali.[1] Pada 2008, mereka menjadi klub Inggris pertama dan klub Eropa kedua yang berhasil menjadi Juara Dunia Antarklub FIFA.
Pada 12 Mei 2005, pengusaha Amerika Serikat Malcolm Glazer menjadi pemilik klub dengan membeli mayoritas saham yang bernilai £800 juta (US$1,47 milyar) diikuti dengan banyak protes dari para pendukung fanatik.

Daftar isi


Sejarah

Tahun awal (1878–1945)


Tim Manchester United pada awal sesi 1905-06, yang pada saat itu menjadi juara dua di Divisi 2 dan terangkat.
Tim pertama kali dibentuk dengan nama Newton Heath Lancashire and Yorkshire Railwaiy F.C. pada 1878 sebagai tim karya Lancashire dan Yorkshire, stasiun kereta api di Newton Heath. Kaos tim berwarna hijau - emas. Mereka bermain di sebuah lapangan kecil di North Road, dekat stasiun kereta api Piccadilly Manchester selama lima belas tahun, sebelum pindah ke Bank Street di kota dekat Clayton pada 1893. Tim sudah memasuki kompetisi sepak bola tahun sebelumnya dan mulai memutuskan hubungannya dengan stasiun kereta api, menjadi perusahaan mandiri, mengangkat seorang sekretaris perkumpulan dan pengedropan "L&YR" dari nama mereka untuk menjadi Newton Heath F.C saja..
Tak lama kemudian, di tahun 1902, tim nyaris bangkrut, dengan utang lebih dari £2500. Lapangan Bank Street mereka telah ditutup.[2]
Sebelum tim mereka bubar, mereka menerima investasi dari J. H. Davies*, direktur Manchester Breweries. Awalnya, seorang legenda tim, Harry Stafford, yang merupakan kapten tim, memamerkan anjing St. Bernardnya**, kemudian Davies memutuskan untuk membeli anjing itu. Stafford menolak, tetapi berhasil mempengaruhi Davies untuk menannamkan modal pada tim dan menjadi chairman tim.[3] Diadakan rapat untuk mengganti nama perkumpulan. Manchester Central dan Manchester Celtic adalah nama yang diusulkan, sebelum Louis Rocca, seorang imigran muda asal Italia, berkata "Tuan-tuan, mengapa kita tidak menggunakan nama Manchester United?"[4] Nama ditetapkan dan Manchester United secara resmi eksis mulai 26 April 1902. Davies juga memutuskan untuk mengganti warna tim dan terpilihlah warna merah dan putih sebagai warna tim Manchester United.
Ernest Mangnall ditunjuk menjadi sekretaris klub menggantikan James West yang mengundurkan diri pada tanggal 28 September 1902. Mangnall bekerja keras untuk mengangkat tim ke Divisi Satu dan gagal pada upaya pertamanya, menempati urutan 5 Liga Divisi Dua. Mangnall memutuskan untuk menambah sejumlah pemain ke dalam klub dan merekrut pemain seperti Harry Moger, Dick Duckworth, dan John Picken, ada juga Charlie Roberts yang membuat dampak besar. Dia dibeli £750 dari Grimsby Town pada April 1904, dan membawa tim ke posisi tiga klasmen akhir musim 1903-1904.
Mereka kemudian berpromosi ke Divisi Satu setelah finis diurutan dua Divisi Dua musim 1905–06. Musim pertama mereka di Divisi Satu berakhir kurang baik, mereka menempati urutan 8 klasmen. Akhirnya mereka memenangkan gelar liga pertamanya pada tahun 1908. Manchester City sedang diselidiki karena menggaji pemain diatas regulasi yang ditetapkan FA. Mereka didenda £250 dan delapan belas pemain mereka dihukum tidak boleh bermain untuk mereka lagi. United dengan cepat mengambil kesempatan dari situasi ini, merekrut Billy Meredith dan Sandy Turnbull, dan lainnya. Pemain baru ini tidak boleh bermain dahulu sebelum tahun Baru 1907, akibat dari skors dari FA. Mereka mulai bermain pada musim 1907–08 dan United membidik gelar juara saat itu. Kemenangan 2–1 atas Sheffield United memulai kemenangan beruntun sepuluh kali United. Namun pada akhirnya, mereka tutup musim dengan keunggulan 9 poin dari rival mereka, Aston Villa.
Klub membutuhkan waktu dua tahun untuk membawa trofi lagi, mereka memenangkan trofi Liga Divisi Satu untuk kedua kalinya pada musim 1910–11. United pindah ke lapangan barunya Old Trafford. Mereka memainkan pertandingan pertamanya di Old Trafford pada tanggal 19 Februari 1910 melawan Liverpool, tetapi mereka kalah 4-3. Mereka tidak mendapat trofi lagi pada musim 1911–12, mereka tidak didukung oleh Mangnall lagi karena dia pindah ke Manchester City setelah 10 tahunnya bersama United. Setelah itu, mereka 41 tahun bermain tanpa memenangkan satu trofi pun.
United kembali terdegradasi pada tahun 1922 setelah sepuluh tahun bermain di Divisi Satu. Mereka naik divisi lagi tahun 1925, tetapi kesulitan untuk masuk jajaran papan atas liga Divisi Satu dan mereka turun divisi lagi pada tahun 1931. United meraih mencapaian terendah sepanjang sejarahnya yaitu posisi 20 klasemen Divisi Dua 1934. kekuatan mereka kembali ketika musim 1938–39.
Keterangan:
  • Pemilik Manchester United yang pertama
    • St. Bernard akhirnya menjadi maskot MU yang pertama dari tahun 1902-1906

Era Busby (1945–1969)

Pada tahun 1945, Matt Busby ditunjuk menjadi manager dari tim yang berbasis di Old Trafford ini. Dia meminta sesuatu yang tidak biasa pada pekerjaannya, seperti menunujuk tim sendiri, memilih pemain yang akan direkrut sendiri dan menentukan jadwal latihan para pemain sendiri. Dia telah kehilangan lowongan manager di klub lain, Liverpool F.C., karena pekerjaan yang diinginkannya itu dirasa petinggi Liverpool adalah pekerjaan seorang direktur, tetapi United memberikan kesempatan untuk ide inovatifnya. Pertama, Busby tidak merekrut pemain, melainkan seorang asisten manager yang bernama Jimmy Murphy. Keputusan menunjuk Busby sebagai manager merupakan keputusan yang sangat tepat, Busby membayar kepercayaan pengurus dengan mengantar United ke posisi kedua liga pada tahun 1947, 1948 and 1949 dan memenangkan Piala FA tahun 1948. Stan Pearson, Jack Rowley, Allenby Chilton, dan Charlie Mitten memiliki andil yang besar dalam pencapaian United ini.
Charlie Mitten pulang ke Colombia untuk mencari bayaran yang lebih baik, tetapi kemampuan pemain senior United tidak menurun dan kembali meraih gelar Divisi Satu pada 1952. Busby tahu, bahwa tim sepak bola tidak hanya membutuhkan pengalaman pemainnya, maka, dia juga berpikir untuk memasukkan beberapa pemain muda. Pertama-tama, pemain muda seperti Roger Byrne, Bill Foulkes, Mark Jones dan Dennis Viollet, membutuhkan waktu untuk menunjukkan permainan terbaik mereka, akibatnya United tergelincir ke posisi 8 pada 1953, tetapi tim kembali memenangkan liga tahun 1956 dengan tim yang usia rata-rata pemainnya hanya 22 tahun, mencetak 103 gol. Kebijakan tentang pemain muda ini mengantarkannya menjadi salah satu manager yang paling sukses menangani Manchester United (pertengahan 1950-an, pertengahan akhir 1960-an dan 1990-an). Busby mempunyai pemain bertalenta tinggi yang bernama Duncan Edwards. Pemuda asal Dudley, West Midlands memainkan debutnya pada umur 16 tahun di 1953. Edwards dikatakan dapat bermain disegala posisi dan banyak yang melihatnya bermain mengatakan bahwa dia adalah pemain terbaik. Musim berikutnya, 1956–57, mereka menang liga kembali dan mencapai final Piala FA, kalah dari Aston Villa. Mereka menjadi tim Inggris pertama yang ikut serta dalam kompetisi Piala Champions Eropa, atas kebijakan FA. Musim lalu, FA membatalkan hak Chelsea untuk tampil di Piala Champions. United dapat mencapai babak semi-final dan kemudian dikandaskan Real Madrid. Dalam perjalanannya ke semi-final, United juga mencatatkan kemenangan yang tetap menunjukkan bahwa mereka adalah tim besar, mengalahkan tim juara Belgia Anderlecht 10–0 di Maine Road.

Sebuah plat kenangan di Old Trafford sebagai penghargaan untuk para pemain yang meninggal pada tragedi Munich Air.
Tragedi terjadi pada musim berikutnya, ketika pesawat membawa tim pulang dari pertandingan Piala Champions Eropa mengalami kecelakaan saat mendarat di Munich, Jerman untuk mengisi bahan bakar. Tragedi Munich air tanggal 6 Februari 1958 merenggut nyawa 8 pemain tim - Geoff Bent, Roger Byrne, Eddie Colman, Duncan Edwards, Mark Jones, David Pegg, Tommy Taylor dan Liam "Billy" Whelan - dan 15 penumpang lainnya, termasuk beberapa staf United, Walter Crickmer, Bert Whalley dan Tom Curry.[5] Terjadi 2 kali pendaratan sebelum yang ketiga terjadi kesalahan fatal, yang disebabkan tidak stabilnya kecepatan pesawat karena adanya lumpur. Penjaga gawang United Harry Gregg mempertahankan kesadaran saat kecelakaan itu dan dibawah ketakutan pesawat akan meledak, menyelamatkan Bobby Charlton dan Dennis Viollet dengan mengencangkan sabuk pengamannya. Tujuh pemain United menginggal dunia di tempat sedangkan Duncan Edwards tewas ketika perjalanan menuju rumah sakit. Sayap kanan Johnny Berry juga selamat dari kecelakaan itu, tetapi cedera membuat karier sepak bolanya berakhir cepat. Dokter Munich mengatakan bahwa Matt Busby tidak memiliki banyak harapan, namun ia pulih dengan ajaibnya dan akhirnya keluar dari rumah sakit setelah dua bulan dirawat di rumah sakit.
Ada rumor bahwa tim akan mengundurkan diri dari kompetisi, namun Jimmy Murphy mengambil alih posisi manager ketika Busby dirawat di rumah sakit, klub melanjutkan kompetisinya. Meskipun kehilangan pemain, mereka mencapai final Piala FA 1958, dimana mereka kalah dari Bolton Wanderers. Akhir musim, UEFA menawarkan FA untuk dapat mengirimkan United dan juara liga Wolverhampton Wanderers untuk berpartisipasi di Piala Champions untuk penghargaan kepada para korban kecelakaan, namun FA menolak. United menekan Wolves pada musim berikutnya dan menyelesaikan liga di posisi kedua klasemen; tidak buruk untuk sebuah tim yang kehilangan sembilan pemain akibat tragedi Munich air.
Busby membangun kembali tim di awal dekade 60-an, membeli pemain seperti Denis Law dan Pat Crerand. Mungkin orang yang paling terkenal dari sejumlah pemain muda ini adalah pemuda Belfast yang bernama George Best. Best memiliki keatletikkan yang sangat langka. Tim memenangkan Piala FA tahun 1963, walaupun hanya finis diurutan 19 Divisi Satu. Keberhasilan di Piala FA membuat pemain menjadi termotivasi dan membuat klub terangkat pada posisi kedua liga tahun 1964, dan memenangkan liga tahun 1965 dan 1967. United memenangkan Piala Champions Eropa 1968, mengalahkan tim asuhan Eusébio SL Benfica 4–1 dipertandingan final, menjadi tim Inggis pertama yang memenagkan kompetisi ini. Tim United saat itu memiliki Pemain Terbaik Eropa, yaitu: Bobby Charlton, Denis Law and George Best. Matt Busby mengundurkan diri pada tahun 1969 dan digantikan oleh pelatih tim cadangan, Wilf McGuinness.

Masa sulit (1969–1986)

Setelah masa yang gemilang, United mengalami masa-masa sulit ketika ditangani Wilf McGuinness, selesai diurutan delapan liga pada musim 1969–70. Kemudian dia mengawali musim 1970–71 dengan buruk, sehingga McGuinness kembali turun jabatan menjadi pelatih tim cadangan. Busby kembali melatih United, walaupun hanya 6 bulan. Dibawah asuhan Busby, United mendapat hasil yang lebih baik, namun pada akhirnya ia meninggalkan klub pada tahun 1971. Dalam waktu itu, United kehilangan beberapa pemain kuncinya seperti Nobby Stiles dan Pat Crerand.
Manager Celtic yang berhasil membawa Piala Champions ke Glasgow, Jock Stein, ditunjuk untuk mengisi posisi manager — Stein telah menyetujui kontrak secara verbal dengan United, tetapi membatalkannya — . Frank O'Farrell ditunjuk sebagai suksesor Busby. Seperti McGuinness, O'Farrell tidak bertahan lebih dari 18 bulan, bedanya hanya O'Farrell bereaksi untuk menanggulangi penampilan buruk dari United dengan membawa muka baru ke dalam klub, yang paling nyata adalah direkrutnya Martin Buchan dari Aberdeen seharga £125,000. Tommy Docherty menjadi manager diakhir 1972. Docherty, atau "Doc", menyelamatkan United dari degradasi namun United terdegradasi pada 1974, yang saat itu trio Best, Law and Charlton telah meninggalkan klub. Denis Law pindah ke Manchester City pada musim panas tahun 1973. Pemain seperti Lou Macari, Stewart Houston dan Brian Greenhoff direkrut untuk menggantikan Best, Law and Charlton, namun tidak menghasilkan apa-apa.
Tim meraih promosi pada tahun pertamanya di Divisi Dua, dengan peran besar pemain muda berbakat Steve Coppell yang bermain baik pada musim pertamanya bersama United, bergabung dari Tranmere Rovers. United mencapai Final Piala FA tahun 1976, tetapi mereka dikalahkan Southampton. Mereka mencapai final lagi tahun 1977 dan mengalahkan Liverpool 2–1. Didalam kesuksesan ini, Docherty dipecat karena diketahui memiliki hubungan dengan istri fisioterapi.
Dave Sexton menggantikan Docherty di musim panas 1977 dan membuat tim bermain lebih defensif. Gaya bermain ini tidak disukai suporter, mereka lebih menyukai gaya menyerang Docherty dan Busby. Beberapa pemain dibeli Sexton seperti Joe Jordan, Gordon McQueen, Gary Bailey dan Ray Wilkins, namun tidak dapat mengangkat United menembus ke papan atas, hanya sekali finis diurutan kedua, dan hanya sekali lolos ke babak final Piala FA, dikalahkan Arsenal. Karena tidak meraih gelar, Sexton dipecat pada tahun 1981, walaupun ia memenangkan 7 pertandingan terakhirnya.
Dia digantikan manager flamboyan Ron Atkinson. Dia memecahkan rekor transfer di Inggris dengan membeli Bryan Robson dari West Brom. Robson disebut-sebut merupakan pemain tengah terbaik sepeninggal Duncan Edwards. Tim Atkinson memiliki pemain baru seperti Jesper Olsen, Paul McGrath dan Gordon Strachan yang bermain bersama Norman Whiteside dan Mark Hughes. United memenangkan Piala FA 2 kali dalam 3 tahun, pada 1983 dan 1985, dan diunggulkan untuk memenangkan liga musim 1985–86 setelah memenangkan 10 pertandingan liga pertamanya, membuka jarak 10 poin dengan saingan terdekatnya sampai Oktober 1986. Penampilan United kemudian menjadi buruk dan United mengakhiri musim di urutan 4 klasemen. Hasil buruk United terus berlanjut sampai akhir musim dan dengan hasil yang buruk yaitu diujung batas degradasi, pada November 1986, Atkinson dipecat. Setelah itu United merekrut pelatih baru, yaitu Sir Alex Ferguson.

Era Alex Ferguson (1986–sekarang)

Sebelum Treble (1986-1998)

Alex Ferguson datang dari Aberdeen untuk menggantikan Atkinson dan mengantarkan klub meraih posisi 11. Musim berikutnya yaitu musim 1987–88, United menyelesaikan liga di posisi kedua, dengan Brian McClair yang menjadi pencetak 20 gol liga setelah George Best.
United mengalami masa sulit 2 musim berikutnya. Dengan pembelian pemain yang cukup banyak, Ferguson tidak dapat memenuhi harapan suporter. Alex Ferguson telah berada dalam bahaya pemecatan pada awal 1990, tetapi sebuah gol dari Mark Robins membawa United menang 1–0 atas Nottingham Forest dibabak ketiga Piala FA. Ini membuat Ferguson terselamatkan dan pada akhirnya United memenangkan Piala FA, setelah mengalahkan Crystal Palace di partai ulang babak final.
United memenangkan Winners' Cup Eropa di 1990–91, mengalahkan juara Spanyol musim itu, Barcelona di final, tetapi mengecewakan di musim berikutnya karena di liga mereka kalah dari saingan, Leeds United.
Kedatangan Eric Cantona di November 1992 merupakan sebuah langkah krusial United saat itu. Cantona membaur bersama pemain dan memenangkan Final Piala FA menjadikan MU menjadi juara dua di liga dan Piala FA. Ferguson membuat suporter kesal karena menjual beberapa pemain Beberapa dari mereka langsung terpilih menjadi anggota Tim nasional sepak bola Inggris. Secara mengejutkan, United kembali meraih double pada musim 1995–96. Ini adalah pertama kalinya klub Inggris meraih double sebanyak dua kali dan akhirnya mereka mendapat sebutan "Double Double".[6]
Mereka memenangkan liga musim 1996–97 dan Eric Cantona menyatakan pensiun dari persepak bolaan profesional pada usia 30. Mereka mengawali musim 1997–98 dengan baik, tetapi mengakhiri liga pada posisi dua klasemen, dibawah pemenang dua gelar, Arsenal.

Treble (1998–1999)


Trofi Treble Manchester United di simpan di Museum Di Old Trafford
Musim 1998–99 untuk Manchester United adalah musim tersukses karena mereka berhasil menjadi satu-satunya tim Inggris yang pernah meraih Treble(tiga gelar dalam satu musim) — dengan memenangkan Liga Utama Inggris, Piala FA dan Liga Champion UEFA di musim yang sama.[7] Setelah melewati Liga Utama yang padat, Manchester United berhasil memenangkan liga pada pertandingan terakhir melawan Tottenham Hotspur dengan skor 2–1, ketika Arsenal menang 1–0 atas Aston Villa.[8] Memenangkan Liga Utama merupakan bagian pertama dari treble United, yang disebut Ferguson bagian tersulit.[8] Di final Piala FA mereka bertemu Newcastle United dan menang 2–0 melalui gol Teddy Sheringham dan Paul Scholes.[9] Pada pertandingan terakhir mereka musim itu, pertandingan Final Liga Champions Eropa 1999, mereka mengalahkan Bayern Munich, pertandingan tersebut disebut-sebut sebagai comeback terbaik yang pernah ada, kalah sampai dengan injury time dan mencetak gol dua kali di menit-menit terakhir untuk memastikan kemenangan 2–1.[7] Manchester United juga memenangkan Piala Interkontinental setelah mengalahkan Palmeiras 1–0 di Tokyo.[10]

Setelah Treble (1999–sekarang)

United memenangkan liga tahun 2000 dan 2001, tetapi mereka gagal meraih kembali trofi kompetisi Eropa. Pada tahun 2000, Manchester United menjadi salah satu dari 14 pendiri kelompok G-14.[11] Ferguson mengadopsi gaya permainan bertahan dan tetap gagal di kompetisi Eropa dan United menyelesaikan liga pada urutan ketiga klasemen. Mereka meraih kembali gelar liga musim berikutnya dan memulai musim dengan sangat baik, namun penampilan mereka memburuk ketika Rio Ferdinand menerima skorsing 8 bulan karena gagal dalam tes doping. Mereka memenangkan Piala FA 2004, setelah mengalahkan Millwall.
Musim 2004-05, produktivitas gol United berkurang, yang disebabkan oleh cederanya Ruud van Nistelrooy dan United menyelesaikan musim tanpa meraih satu gelar pun. Kali ini, Piala FA dimenangkan oleh Arsenal yang mengalahkan United melalui adu penalti. Di luar lapangan, cerita utamanya adalah kemungkinan klub diambil alih oleh pihak lain dan pada akhir musim, Malcolm Glazer, seorang pengusaha asal Tampa, telah memiliki kepemilikikan United.

Giggs pemain dengan jumlah pertandingan terbanyak untuk United.
United melakukan awal buruk pada musim 2005–06, dengan kepergian Roy Keane yang bergabung dengan Celtic setelah United banyak dikritik publik dan klub gagal melewati babak knock-out Liga Champions untuk pertama kalinya dalam satu dekade setelah kalah dari tim asal Portugal, Benfica. Musim ini adalah musim yang buruk bagi United karena pemain kunci mereka seperti, Gabriel Heinze, Alan Smith, Ryan Giggs dan Paul Scholes cedera. Mereka hanya meraih satu gelar musim itu, Piala Liga, mengalahkan tim promosi Wigan Athletic dengan skor 4–0. United memastikan tempat di urutan kedua klasemen liga dan lolos otomatis ke Liga Champions setelah mengalahkan Charlton Athletic 4–0. Akhir musim 2005–06, satu dari penyerang kunci, Ruud van Nistelrooy, meninggalkan klub dan bergabung dengan Real Madrid, karena hubungannya dengan Alex Ferguson retak.[12]
Musim 2006-07 memperlihatkan gaya permainan United yang menyerang seperti pada dekade 90-an, mencetak 20 gol lebih di 32 pertandingan. Pada Januari 2007, United mendapatkan Henrik Larsson dengan status pinjaman selama 2 bulan dari Helsingborgs, dan pemain itu memiliki pera penting dalam pencapaian United di Liga Champions,[13] dengan harapan meraih Treble kedua; namun setelah mencapai babak semi-final, United kalah dari A.C. Milan 3–5(agregat).[14]
Dalam perayaan ke-50 keikutsertaan Manchester United dalam kompetisi Eropa, dan juga perayaan ke-50 dari Treaty of Rome, Manchester United bertanding melawan Marcello Lippi dan tim Eropa XI di Old Trafford pada 13 Maret 2007. United memenangkan pertandingan 4–3.[15]
Empat tahun setelah gelar terakhir mereka, United meraih kembali gelar juara liga pada 6 Mei 2007, setelah Chelsea bermain imbang dengan Arsenal, meninggalkan the Blues tujuh poin di belakang dengan menyisakan 2 pertandingan, diikuti kemenangan United 1–0 dalam derbi Manchester hari sebelumnya, mengantarkan United ke gelar kesembilan Premiership-nya dalam 15 tahun eksistensinya. Namun, mereka tidak dapat mencapai double keempat mereka, karena Chelsea mengalahkan United 1-0 di final Piala FA 2007 yang berlangsung di Stadion Wembley yang baru.
Berkas:Manchester united 2007-2008 champion.jpg
Para pemain Manchester United mengangkat trofi liga inggris saat memenangkan Liga Utama Inggris tahun 2008
Pada 11 Mei 2008, United kembali meraih gelar liga setelah mengalahkan Wigan 2-0 di pertandingan terakhir untuk memastikan gelar tersebut, disusul gelar Liga Champions pada tanggal 21 Mei 2008 yang diraih dengan mengalahkan Chelsea 6-5 di final melalui adu penalti setelah bermain seri 1-1 di waktu normal 2x45 menit serta perpanjangan waktu 2x15 menit. Dengan status sebagai juara Liga Champions tersebut, United berhak mengikuti Piala Dunia Antarklub FIFA 2008 dan berhasil menjuarai turnamen tersebut setelah mengalahkan Gamba Osaka 5-3 di semifinal dan LDU Quito 1-0 di final. United pun menjadi klub Eropa kedua yang menjadi juara dunia setelah AC Milan pada 2007. Setahun setelah final Liga Champions UEFA tahun 2008, Manchester United masuk kembali ke final tahun 2009. Manchester United kemudian mengalami kekalahan dalam final Liga Champions UEFA 2008–09, saat menghadapi Barcelona dengan skor 2 – 0 di Roma, Italia.

Lambang dan warna klub


Badge Manchester United dari tahun 1960an hingga awal 1970a
Ketika nama tim masih Newton Heath, seragam tim berwarna hijau-kuning. Pada tahun 1902, sehubungan dengan pergantian nama menjadi Manchester United, klub mengganti warna seragam mereka menjadi merah(kaos), putih(celana), dan hitam(kaos kaki), yang menjadi standar seragam MU sampai saat ini. Pengecualian ketika tim bertanding di Final Piala FA tahun 1909 melawan Bristol City, kaos berwarna putih berkerah merah berbentuk V. Desain seragam ini kembali digunakan saat 1920-an ketika seragam tim berwarna merah-merah.
Kostum tandang biasanya adalah kaos putih, celana hitam, dan kaos kaki putih, tetap warna lain juga pernah digunakan, termasuk kaos biru bergaris putih yang digunakan dari tahun 1903 sampai 1916, hitam seluruhnya pada 1994 dan 2003 dan kaos biru dengan garis horisontal perak pada tahun 2000. Satu yang paling terkenal, hanya dipakai sebentar, kostum tandang United yang berwarna keseluruhan abu-abu dipakai pada musim 1995–96. Kostum ini tidak digunakan lagi saat MU kalah pada pertandingan pertama pemakaian kostum ini. Pada babak pertama, MU kalah 3-0 dari Southhampton, mereka mengganti seragam yang mereka kenakan menjadi seragam ketiga mereka yang berwarna biru-putih, tetapi pada akhirnya kalah 3–1. Seragam abu-abu tidak pernah lagi digunakan akibat hasil buruk yang mereka dapat pada pertandingan pertama dengan seragam abu-abu itu.[16][17] Seragam tandang MU yang terkenal lainnya adalah kaos putih dengan lengan hitam dan garis emas-hitam. Seragam ini adalah seragam terakhir yang didesain Umbro sebelum MU memilih produsen Nike, dan memperingati 100 tahun pergantian nama dari Newton Heath F.C menjadi Manchester United.
Kostum ketiga United berwarna biru, yang dikenakan pemain saat memenangkan Piala Champions 1968. Pengecualian, kostum kuning terang yang digunakan pada awal 1970-an, seragam biru bergaris putih yang dipakai 1996, dan kaos putih bergaris merah-hitam yang dipakai pada 2004. United juga menggunakan kostum ketiga untuk latihan. United mengadopsi warna kostum hitam keseluruhan pada musim 1998–99 dan kaos biru tua dengan pinggiran marun pada tahun 2001 untuk bertanding melawan Southampton dan PSV Eindhoven.
Lambang Manchester United telah diganti beberapa kali, tetapi perubahan yang dilakukan tidak terlalu signifikan. Setan yang terletak dibtengah lambang merupakan akar dari julukan "Setan Merah"(The Red Devils), yang muncul di era 1960-an setelah Matt Busby mendengar itu dari fans tim rugbi Salford.[18] Pada akhir 60-an, the devil had started to be included on club programmes and scarves, sebelum akhirnya lambang setan itu dimasukkan ke dalam lambang klub, memegang trisula. Di 1998, logo kembali didesain ulang, kali ini menghilangkan tulisan "Football Club".[19] Perubahan ini bertentangan dengan pendapat suporter, yang memandang bahwa MU semakin menjauhi akar sepak bola dan perubahan ini hanya untuk kepentingan bisnis semata.

Tour

 Asia Tour 2009

Mu tour 2009.jpg
Pada tahun 2009 lalu, Manchester United menggelar tur di Asia. Manchester United akan mengunjungi 4 negara,yaitu :

Tour 2010

Mu tour 2010.jpg
pada 6 Juli 2010 , Manchester United kembali mengadakan Tur di Amerika Selatan . Manchester United Akan Melawan 4 tim dari 2 negara yaitu

Pemain

Tim utama

Berikut merupakan tim utama per tanggal 13 September 2010.[20][21]
No.
Posisi Nama pemain
1 Flag of the Netherlands.svg GK Edwin van der Sar
2 Flag of England.svg DF Gary Neville (kapten klub)[22]
3 Flag of France.svg DF Patrice Evra
4 Flag of England.svg MF Owen Hargreaves
5 Flag of England.svg DF Rio Ferdinand (wakil kapten tim)[22]
6 Flag of England.svg DF Wes Brown
7 Flag of England.svg FW Michael Owen
8 Flag of Brazil.svg MF Anderson
9 Flag of Bulgaria.svg FW Dimitar Berbatov
10 Flag of England.svg FW Wayne Rooney
11 Flag of Wales 2.svg MF Ryan Giggs (wakil kapten klub)[22]
12 Flag of England.svg DF Chris Smalling
13 Flag of South Korea.svg MF Park Ji-Sung
14 Flag of Mexico.svg FW Javier Hernández
15 Flag of Serbia.svg DF Nemanja Vidić (kapten tim)[22]
16 Flag of England.svg MF Michael Carrick
17 Flag of Portugal.svg MF Nani
18 Flag of England.svg MF Paul Scholes

No.
Posisi Nama pemain
20 Flag of Brazil.svg DF Fábio
21 Flag of Brazil.svg DF Rafael
23 Ulster banner.svg DF Jonny Evans
24 Flag of Scotland.svg MF Darren Fletcher
25 Flag of Ecuador.svg MF Antonio Valencia
26 Flag of France.svg FW Gabriel Obertan
27 Flag of Italy.svg FW Federico Macheda
28 Flag of Ireland.svg MF Darron Gibson
29 Flag of Poland.svg GK Tomasz Kuszczak
30 Flag of Belgium (civil).svg DF Ritchie De Laet
31 Ulster banner.svg MF Corry Evans
33 Flag of Portugal.svg FW Bebé
40 Flag of England.svg GK Ben Amos
42 Flag of Norway.svg MF Magnus Eikrem
44 Ulster banner.svg DF Joe Dudgeon
45 Flag of England.svg DF Oliver Gill

Pemain yang dipinjamkan

No.
Posisi Nama pemain
19 Flag of England.svg FW Danny Welbeck (di Sunderland hingga 30 Juni 2011)[23]
32 Flag of Senegal.svg FW Mame Biram Diouf (di Blackburn Rovers hingga 30 Juni 2011)[24]
35 Flag of England.svg MF Tom Cleverley (di Wigan Athletic hingga 30 Juni 2011)[25]

Kapten klub

Berkas:Pemain mu captain.jpg
Kapten Tim Manchester United dari Masa-ke masa
Waktu Nama Catatan
1878–1896 Tidak diketahui
1896–1903 Flag of England.svg Harry Stafford Kapten pertama Manchester United
1903–1904 Tidak diketahui
1904–1907 Flag of Scotland.svg Jack Peddie
1907–1913 Flag of England.svg Charlie Roberts
1913–1919 Flag of England.svg George Stacey
1919–1922 Flag of England.svg George Hunter
1922–1928 Flag of England.svg Frank Barson
1928–1932 Flag of England.svg Jack Wilson
1932–1936 Flag of England.svg Hugh McLenahan
1936–1939 Flag of England.svg Jimmy Brown
1939–1946 Tidak ada Tidak ada sepak bola ketika Perang Dunia Kedua dan stadion Old Trafford hancur dibom tentara Jerman
1946–1953 Flag of Ireland.svg Johnny Carey Kapten pertama yang berasal dari luar Inggris Raya dan kapten pertama MU di Maine Road
1953–1954 Flag of England.svg Allenby Chilton Kapten selama 1 musim setelah Johnny Carey pensiun.
1954–1958 Flag of England.svg Roger Byrne Meninggal dunia pada tahun 1958 Tragedi Munich Air
1958–1962 Flag of England.svg Bill Foulkes
1962-1967 Flag of England.svg Noel Cantwell
1967–1973 Flag of England.svg Bobby Charlton Kapten dengan Rekor Penampilan terbanyak sepanjang sejarah MU
1973–1979 Flag of Scotland.svg Martin Buchan
1979–1982 Ulster banner.svg Sammy McIlroy
1982–1994 Flag of England.svg Bryan Robson Kapten terlama sepanjang sejarah United
1994–1996 Flag of England.svg Steve Bruce
1996–1997 Flag of France.svg Eric Cantona Kapten pertama di MU yang berakhir pensiun
1997–2005 Flag of Ireland.svg Roy Keane Memenangkan lebih banyak trofi dibandingkan kapten United lainnya
2005–2008 Flag of Wales 2.svg Ryan Giggs
2008-sekarang Flag of England.svg Gary Neville Kapten pertama yang lahir di Manchester Raya sejak Roger Bryne.

 Pemain terkenal

Untuk pemain terkenal, lihat: Daftar Pemain Manchester United.

 Pengurus Klub

Manchester United Limited
  • Chairman: Joel Glazer & Avram Glazer
  • Direktur: Bryan Glazer, Kevin Glazer, Edward Glazer & Darcie Glazer
  • Pimpinan Eksekutif: David Gill
  • Chief Operating Officer: Michael Bolingbroke
  • Direktur Komersial: Richard Arnold
Klub sepak bola Manchester United
  • Direktur: David Gill, Michael Edelson, Sir Bobby Charlton, Maurice Watkins
  • Sekretaris Klub: Ken Ramsden
  • Asisten Sekretaris Klub: Ken Merrett
Staf tim senior
  • Sekretaris Perusahaan: Patrick Stewart
  • Asisten Sekretaris Perusahaan: Ken Ramsden
  • Direktur Komunikasi: Phil Townsend
  • Direktur Komersial: Ben Hatton
  • Direktur Pemasaran: vacant
  • Direktur Servis Finansial: Steve Falk
  • Direktur Finansial dan TI: Steve Deaville
  • Direktur Fasilitas: Clive Snell
Staf kepelatihan dan medis
Staf Kepelatihan Akademi
  • Asisten Direktur untuk usia 17–21 tahun: Paul McGuinness
  • Asisten Direktur untuk usia 9–16 tahun: Tony Whelan
  • Pelatih Kepala U-18: Paul McGuinness
  • Pelatih Kepala U-16: Mark Dempsey
  • Pelatih Kepala U-12: Tony Whelan
  • Pelatih Kepala U-10: Eamon Mulvey
  • Pelatih Pengembangan Teknik: René Meulensteen
  • Pelatih Kiper: Richard Hartis
  • Pelatih Akademi: Eddie Leach, Tommy Martin, Mike Glennie & Andy Welsh
Staf Medis
  • Dokter Tim: Dr. Steve McNally
  • Asisten Dokter Tim: Dr. Tony Gill
  • Ahli fisioterapi Tim Utama: Rob Swire
  • Ahli fisioterapi Tim Cadangan: Neil Hough
  • Ahli fisioterapi Akademi Senior: Mandy Johnson
  • Ahli fisioterapi Akademi: John Davin & Richard Merron
  • Pemijat: Gary Armer & Rod Thornley
  • Pengatur Makanan Tim: Trevor Lea

 Daftar pelatih

Waktu Nama Catatan
1878–1892 Tidak Diketahui
1892–1900 Flag of England.svg A. H. Albut
1900–1903 Flag of England.svg James West
1903–1912 Flag of England.svg J. Ernest Mangnall
1912–1914 Flag of England.svg John Bentley
1914–1922 Flag of England.svg Jack Robson
1922–1926 Flag of England.svg John Chapman
1926–1927 Flag of England.svg Lal Hilditch
1927–1931 Flag of England.svg Herbert Bamlett
1931–1932 Flag of England.svg Walter Crickmer
1932–1937 Flag of Scotland.svg Scott Duncan Manajer pertama dari luar Inggris
1937–1945 Flag of England.svg Walter Crickmer
1945–1969 Flag of Scotland.svg Matt Busby Manajer pertama setelah Perang Dunia II dan manajer dengan jabatan terpanjang
1969–1970 Flag of England.svg Wilf McGuinness
1970–1971 Flag of Scotland.svg Matt Busby
1971–1972 Flag of Ireland.svg Frank O'Farrell Manajer pertama dari luar Inggris Raya
1972–1977 Flag of Scotland.svg Tommy Docherty
1977–1981 Flag of England.svg Dave Sexton
1981–1986 Flag of England.svg Ron Atkinson
1986–sekarang Flag of Scotland.svg Alex Ferguson Manajer dengan trofi terbanyak; Manajer terlama yang melatih MU setelah Sir Matt Busby

 Pemasok Kostum dan Sponsor

 Pemasok Kostum

 

 Prestasi

 Domestik

  Liga

  • Liga Utama Inggris[26]: 18
    • 1907–08, 1910–11, 1951-52, 1955-56, 1956–57, 1964–65, 1966-67, 1992-93, 1993-94, 1995-96, 1996-97, 1998-99, 1999-2000, 2000-01, 2002–03, 2006-07, 2007-08, 2008-2009
  • Liga Divisi Satu Inggris[27]: 2
    • 1935–36, 1974–75

 Piala

  • Piala FA: 11
    • 1909, 1948, 1963, 1977, 1983, 1985, 1990, 1994, 1996, 1999, 2004
  • Piala Carling: 4
    • 1991-92, 2005-06, 2008-09, 2009-10
  • FA Charity/Community Shield: 18 (4 kali juara bersama)
    • 1908, 1911, 1952, 1956, 1957, 1965*, 1967*, 1977*, 1983, 1990*, 1993, 1994, 1996, 1997, 2003, 2007, 2008, 2010. (* juara bersama)

 Eropa

 Internasional